Selasa, 16 September 2008

MANAGEMENT TVRI YANG BURUK


TVRI merupakan televisi pertama di Indonesia yang merupakan pelopor munculnya televisi-televisi swasta yang ada sekarang ini. Dari tahun ke tahun belum terlihat perubahan/kemajuan yang signifikan dari TVRI. Malah sempat terjadi kemunduran. Kalau kita amati, siaran-siaran TVRI hanya berupa siaran-siaran ulang atau rerun. Tentunya hal ini menjadikan masyarakat jenuh untuk menyaksikan siaran-siaran/acara yang ada di TVRI. Kejenuhan masyarakat untuk menyaksikan TVRI mungkin bukan karena masalah siaran rerun saja, tetapi mungkin juga kurangngnya kreativitas, inovasi , produktivitas untuk membuat atau menyajikan program acara yang menarik untuk publik. Sehingga management TVRI seharusnya saat ini mulai ditata kembali. Ketika saya berbincang-bincang dengan salah satu karyawan TVRI daerah, beliau menyebutkan bahwa dulu status TVRI semula adalah Perjan dan kemudian menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan sekarang ini menjadi Perjan lagi sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Pengarahan TVRI pada status swasta untuk saat ini dirasa kurang cocok sehingga sekarang TVRI berstatus BUMN karena TVRI saat ini belum bisa secara mandiri mencari dana untuk biaya operasional. Mungkin diperlukan beberapa kurun waktu untuk merubah status TVRI menjadi swasta sepenuhnya agar bisa mencari laba sendiri mungkin dari iklan dsb. Untuk bisa mencapai hal tersebut mungkin sangatlah sulit, tetapi apabila TVRI bisa membenahi managementnya dengan lebih baik tentunya hal itu bukanlah hal yang mustahil.

Tidak ada komentar: